24 Agustus 2007

Jelang PILGUB SULSEL

Kandidat Ditelanjangi, Dubur Juga Diperiksa
(21 Aug 2007, 506 x , Komentar)

Dikutip dari http://fajar.co.id
MAKASSAR – Calon gubernur dan calon wakil gubernur dari Koalisi Keumatan dan Kenangsaan (KKK) Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar-Mubyl Handaling, kemarin menjalani tes kesehatan di Cardiac Centre RS Wahidin Sudirohusodo. Namun, pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel yang dipercayakan oleh KPU Sulsel untuk menangani tes kesehatan, belum mau membocorkan kesimpulan atas pemeriksaan Aziz dan Mubyl. “Masih perlu dirapatkan dengan tim dokter lain lain, tentunya sebelum hasilnya diserahkan ke KPU,” kata juru bicara tim dokter dr H Nurdin Mappewali kepada wartawan di RSWS kemarin.
Aziz dan Mubyl yang dikonfirmasi kemarin, hanya bisa menjelaskan tentang proses pemeriksaan yang dilakukan IDI. Aziz menyebut, dirinya sempat ditelanjangi untuk diperiksa secara keseluruhan. Bukan cuma itu, dokter juga memeriksa dubur pasangan cagub/cawagub ini. “Rasanya risih juga sih. Tapi, yah mau diapa lagi. Namanya general check up, memang harus begitu,” kata Aziz yang diamini Mubyl.

Sekadar diketahui, di hari pertama kemarin, IDI memang baru menjadwalkan pemeriksaan terhadap cagub/cawagub KKK ini. Rencananya, Selasa hari ini giliran cagub/cawagub Partai Golkar HM Amin Syam-Mansyur Ramly. Sedang besok, dijadwalkan untuk pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang, serta pasangan Andi Ilhamsyah Mattalatta dengan Bunyamin Bura.

Sesuai jadwal yang diterima Aziz-Mubyl, tes kesehatan sebenarnya dimulai pukul 06.30 Wita. Namun, cagub Abdul Aziz Qahhar baru tiba di Cardiac Centre RS Wahidin Sudirohusodo sekitar pukul 06.45 Wita, sesuai catatan staf KPU Sulsel. Sedangkan cawagub Mubyl Handaling baru tiba pukul 07.10 Wita.

Aziz yang lebih dulu tiba harus menunggu Mubyl selama 25 menit. Tim dokter yang akan melakukan pemeriksaan tidak akan memulai pemeriksaan sebelum pasangan kandidat hadir. Alasannya, untuk mempercepat proses pemeriksaan.

Penanggung jawab Tim Dokter sekaligus Ketua IDI Wilayah Sulsel Dr Muhammad Akbar, mengatakan setiap pasangan kandidat harus datang bersamaan karena setiap kandidat diperiksa bergiliran. Jika tidak, pemeriksaan kesehatan bakal memakan waktu lama.

Keterlambatan Mubyl dipicu miskomunikasi. Ketua KAHMI Sulsel itu sempat mengira Aziz Qahhar akan diperiksa lebih dahulu sebelum dirinya. Makanya, sebelum menuju RS Wahidin, Mubyl yang datang dengan Toyota Corolla Altis warna hitam dengan ditemani sopir pribadinya Irwan sempat singgah di kantor BPR Syariah, miliknya.

Sedangkan Aziz Qahhar datang bersama sopirnya Amar dan sekretaris pribadinya Irfan Yahya dengan mobil Kijang Innova warna silver. Sebelum masuk ruang pemeriksaan dan setelah pemeriksaan, Aziz sempat berfoto bersama tim dokter di depan gedung Cardiac Centre. Sedangkan Mubyl tak sempat berfoto karena sudah terburu waktu.

Pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan kandidat KKK tersebut dimulai sekira pukul 07.15 Wita. Ada 22 orang dokter yang terdaftar sebagai tim pemeriksa yang dipimpin Ketua Tim Pengarah Prof Dr HAM Akil dan Ketua Tim Pemeriksa Prof Dr Syarifuddin Rauf.

Mubyl yang datang telat, meninggalkan RS Wahidin lebih cepat, yakni pukul 15.30 Wita. Ia langsung menuju bandara, selanjutnya bertolak menuju Jakarta untuk mengurus daftar kekayaan di KPK hari ini. Aziz baru meninggalkan RS Wahidin pukul 16.15 Wita.

Selama pemeriksaan berlangsung dalam waktu sekira delapan jam, Aziz Qahhar dan Mubyl tak pernah sekali pun meninggalkan ruang tes kesehatan. Mereka makan siang dan salat di dalam gedung Cardiac Centre. Sejumlah wartawan yang menunggu Aziz-Mubyl keluar untuk salat duhur terkecoh.

Batasi Massa Kandidat

Dalam kesempatan itu, Akbar juga mewanti-wanti kandidat cagub/cawagub berikutnya untuk menjaga ketertiban selama tes kesehatan. Akbar memuji Aziz-Mubyl yang hanya datang dengan sopir dan staf pribadinya. Tidak ada konsentrasi massa sama sekali.

“Kami berharap besok (hari ini) kondisinya seperti hari ini. Kami berharap agar para kandidat tidak perlu membawa massa karena dikhawatirkan menganggu jalannya pemeriksaan. Sebaiknya cukup kandidat dan sopirnya saja,” pinta Akbar.

Pengawasan di lokasi Cardiac Centre kemarin memang terbilang ketat. Selain kandidat, staf pribadi, dan sopirnya dilarang mendekat ke lokasi tes kesehatan. Bahkan untuk sekadar melintas di depan Cardiac Centre saja dilarang. Sedangkan yang berhak masuk ke ruang tes kesehatan hanya pasangan kandidat.

Puluhan polisi berpakaian sipil tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi tes kesehatan. Mereka dibantu sekuriti RS Wahidin. Tak hanya orang yang diperketat. Kendaraan juga diperlakukan sama. Hanya kendaraan kandidat yang bisa mendekat ke lokasi tes kesehatan.

3 komentar:

Hamiudin mengatakan...

ammang gk ikut nyalon ?

ugiborneo mengatakan...

kalo pemilihan bupati maros bilang-bilang ki nah, biar saya siap2 he he he ....

BKM SEJAHTERA MANDIRI mengatakan...

saya tinggal dikendari, sulawesi tenggara..bisa tidak jadi pemateri pelatihan budidaya lebah dikendari..??