31 Agustus 2007

TEMU ALUMNI SKMA UP ANGK. 8

I. MAKSUD DAN TUJUAN
Temu alumni SKMA UP Angkatan 08 dimaksudkan untuk menunjukkan eksistensi alumni SKMA dan membangkitkan kembali semangat seluruh Alumni SKMA dalam membangun organisasi IKA SKMA
Melalui Temu Alumni SKMA UP Angkatan 08 diharapkan terbangun komunikasi (sharing and exchange) yang dapat memjadi masukan dalam mensukseskan Musyawarah Nasional IKA SKMA pada Bulan Oktober 2008
II. WAKTU PELAKSANAAN
Temu Alumni SKMA UP Angkatan 08 dilaksanakan sebelum kegiatan Musyawarah Nasional IKA SKMA dan bertepatan dengan tanggal 08-08-08 (08 Agustus 2008)

III. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan Temu Alumni diharapkan berasal dari kontribusi setiap alumni SKMA Ujung Pandang Angkatan 08. Besarnya kontribusi untuk setiap alumni ditetapkan minimal Rp 60.000/bulan untuk alumni yang bertugas di Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat n alumni diluar SUL SEL n SUL BAR besarnya 50.000/bulan terhitung mulai Bulan Juli 2007 dan setor ke rekening Bendahara atas nama Irsal Mahmud (BNI Cabang Sengkang) dengan nomor rekening : 08 08 2008 65

Jumlah dana dan nama-nama alumni yang telah menyetor akan diumumkan setiap tiga bulan dan disampaikan kepada seluruh alumni melalui koordinator seksi dana pada masing-masing provinsi.


IV. SUSUNAN PANITIA

Ketua : Asriyanto, S.Hut, M.Si.
Sekretaris : Wempi Sumarlin, S.Hut, M.Si.
Bendahara : Irsal Mahmud, S.Hut.
Seksi-seksi :
1. Acara : - Kadriansyah, S.Hut.
- Muh. Syarif, S.Hut.
2. Akomodasi dan Konsumsi :
- Safiuddin, S.Hut.
- Fitriani Kasim
3. Transportasi dan Dokumentasi :
- Arman Hermawan
- Andarias Ruru
4. Humas : - Muhammad. Saad, S.Hut
- Mursidin
5. Dana : - Sudirman, S.Hut (Koordinator)
- Monang PH., S.Hut, M.Si. (Sulbar)
- Nurdin Rahman S.Hut. (Sultra)
- I Made Arsadana (Sulteng)
- La Ode Bachtiar S.Hut.(Gorontalo)
- Syamsuar Rahman, S.Hut (Sulsel)
- Ryo Rino Sasono (Kaltim)
- Ayatullah (NTB/Mataram)
- Firmansyah, SST. (NTB/Sumbawa)
- Irwan TC. Faah, S.Hut. (NTT)
- Pegy Silvana Mongi (Sulut)
- Hamiudin SST. (Bali)


V. RENCANA KEGIATAN

Kegiatan direncanakan selama 2 hari (tanggal 08 sampai 09 Agustus 2008), kegiatan dirancang dengan menggunakan konsep yang tidak formal mengingat beberapa alumni akan mengikutsertakan anggota keluarganya. (keikutsertaan mantan pembina SKMA akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran).

Read More......

27 Agustus 2007

MENGENAL KOLONI LEBAH MADU

Pendahuluan
Lebah adalah jenis insekta yang hidup secara berkelompok (koloni) seperti bangsa semut, rayap dan sejenisnya. Jumlah populasinya sangat tergantung dari jenis lebah ratunya. Lebah madu unggul asal eropa populasinya 10.000 sampai 100.000 ekor perkoloni sedang lebah lokal 20.000 sampai 40.000 ekor perkoloni (B. Sarwono, 2001).
Jumlah populasi ini juga sangat bergantung pada kualitas dan potensi lebah ratu. Kemampuan bertelur setiap lebah ratu tidak sama tergantung dari pemeliharaan dan pembudidayaan. Namun lebah memiliki keunikan tersendiri. Kelompok lebah tak ubahnya seperti kehidupan sosial manusia.

Dalam suatu koloni lebah terdapat 3 kasta yang dipimpin oleh ratu lebah dan terdapat ribuan ekor lebah pekerja dan lebah jantan membangun sarang bersama sama. Mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas masing masing. Jika sarang sarang telah dibangun maka ratu lebah akan bertelur sebanyak banyaknya. Karena itu setiap periode koloni lebah akan bertambah.Secara sekilas antara lebah ratu, lebah jantan dan lebah pekerja tak ada perbedaan. Tetapi jika diamati secara seksama, maka ketiga golongan lebah dalam satu koloni memiliki beberapa perbedaan. Susunan dan ukuran tubuh masing masing golongan lebah disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan oleh lebah itu. Misalnya lebah ratu, karena tugasnya hanya bertelur, maka tubuhnya lebih besar dari lebah jantan dan lebah pekerja. Sedangkan lebah jantan ukurannya lebih besar dari lebah pekerja. Jadi lebah pekerja memiliki bentuk tubuh yang paling kecil.

A. LEBAH RATU
Sepanjang hidupnya, lebah ratu hanya bertugas memeriksa sel sel (lubang lubang) sarang. Jika didapati sel masih kosong, lebah ratu segera memasukkan perutnya kedalam dan meletakkan telur.

1. Fungsi Lebah Ratu
Suatu koloni dianggap ideal jika memiliki satu lebah ratu dan tidak ada rajanya. Jika ada 2, ke 2 ratu ini akan berkelahi memperebutkan posisi ratu. Lebah inilah yang akan mencetak berpuluh puluh ribu lebah yang meliputi lebah jantan, lebah pekerja dan ratu muda. Sepanjang hidupnya lebah ratu tidak pernah meninggalkan sarangnya. Lebah ratu merupakan satu satunya lebah petelur seumur hidup karena ia hanya hidup untuk bertelur. Ia merupakan mesin petelur untuk menjamin kelestarian koloni lebah. Jenis kelamin telur ditentukan oleh beberapa hal diantaranya ruangan, pakn, iklim atau cuaca dan tingkah laku lebah ratu.

2. Kawin Satu Kali
Lebah ratu hanya mengalami perkawinan sekali dalam hidupnya yaitu pada wl kedewasaannya. Pada masa perkawinan, lebah ratu yang masih muda akan memilih salah satu diantara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat untuk mengawininya

3. Asal Lebah Ratu
Ratu lebah dihasilkan oleh lebah ratu sebelumnya (induk ratu). Mula mula induk ratu bertelur yang kemudian menetas dan menjadi lebah pekerja dan lebah jantan. Tapi tak menutup kemungkinan suatu ketika dari sekian banyak telur itu akan menetas seekor bakal ratu lebah.

B. LEBAH PEKERJA
Lebah pekerja merupakan lebah penghuni sarang yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan lebah jantan. Lebah pekerja adalah lebah betina yang alat reproduksinya tidak sempurna atau steril sehingga tidak dapat bertelur dan pakan yang diterima ketika masih berwujud larva berbeda dengan pakan yang diterima larva lebah ratu (Sarwono, 2001), sehingga perkembangannya berbeda.

1. Jumlah Lebah Pekerja
Dalam satu sarang lebah madu, lebah pekerja dapat mencapai jumlah ribuan ekor, lebih banyak daripada jumlah lebah jantan.

2. Fungsi Lebah Pekerja
Di dalam sarang, setiap lebah pekerja mempunyai tugas tertentu. Kegiatan yang dilakukan tidak pernah berhenti selama hidup didalam koloni. Lebah pekerja yang baru dilahirkan langsung mendapat tugas yang sangat berat yaitu membersihkan sarangnya agar dapat digunakan kembali. Tapi pekerjaan ini hanya berlangsung 3 hari (Bambang, 1999).

Menurut Sarwono, 2001, ketika berumur 3 – 10 hari, lebah pekerja bertugas menjaga dan memberi pakan kepada larva. Mereka membuat pakan khusus yang sangat dibutuhkan oleh larva. Pada saat ini lebah pekerja disebut sebagai lebah perawat dan tugasnya berlangsung 6 – 7 hari.
Selanjutnya lebah pekerja mendapat tugas baru yaitu memoles sisiran sarang dengan lilin. Lilin lebah dihasilkan melalui kelenjar lilin lebah pekerja yang bertugas membangun sarang. Beberapa hari kemudian, lebah pekerja mulai menyimpan nektar, tepungsari dan royal jelly yang dibawa oleh teman temannya untuk persediaan. Pada saat itu ia disebut sebagai lebah pengolah madu. Tugasnya memproses nektar menjadi madu, memeram madu dan membuat campuran madu dengan tepungsari (Hadiwiyoto, 1980).
Tugas lebah pekerja diluar sarang antara lain mencari dan mengumpulkan nektar, tepungsari dan royal jelly. Sepanjang hari lebah pekerja pulang pergi dari tempat yang banyak sumber makanan kesarangnya. Lebah pekerja terbang mencari bunga bunga dan sumber air disekitar sarangnya. Bahkan disaat musim bunga telah berlalu, ia terbang ketempat yang jarak dengan sarangnya relatif sangat jauh untuk mendapatkan sumber nektar.
Lebah inilah yang paling sering dilihat orang ketika terbang dari satu bunga ke bunga yang lain. Jika menemukan bunga yang mengandung nektar, maka lebah tersebut langsung memberitahukan kepada lebah lainnya. Setelah mengumpulkan nektar maka lebah tersebut akan kembali kesarangnya dan memasukkan nektar yang telah dikumpulkannya kedalam bilik serbuksari.

3. Kecepatan Terbang Lebah Pekerja
Menurut Rismunandar, 1980, lebah pekerja dapat terbang dengan kecepatan 65 Km perjam dengan jarak yang ditempuh sejauh 46 Km dan kecepatan getaran sayapnya 250 kali perdetik. Gerakan sayap diatur oleh otot otot dadanya. Jika otot dijulurkan kebawah, sayapnya akan membentang keatas. Sedangkan jika ototnya ditarik keatas sayapnya akan menurun.



C. LEBAH JANTAN
Menurut Hadiwiyoto, 1980, lebah jantan mempunyai ukuran tubuh yang paling besar dan lebih ribut dibandingkan lebah ratu dan lebah pekerja. Walaupun besar namun panjang tubuhnya tidak melebihi panjang tubuh lebah ratu dan lebih besar dari lebah pekerja serta warnanya kehitam hitaman dan suara dengungnya lebih keras. Lebah jantan tidak memiliki sengat, mempunyai lidah yang pendek dan digunakan untuk mengambil pakan dari lebah pekerja dan dari sel penyimpanan madu didalam sarang. Lebah jantan tidak memiliki kantong pollen, sekresi lilin dan kelenjar bau. Lebah jantan tidak memiliki pekerjaan didalam sarang, tetapi berfungsi untuk mencari lebah ratu perawan diluar sarang.

1. Penghuni Sarang Yang Malas
Lebah jantan merupakan lebah penghuni sarang yang malas. Sangat doyan makan itupun disuaoi oleh lebah pekerja. Lebah jantan hampir tidak pernah keluar sarang kecuali diusir oleh lebah pekerja, perkelahian antar sesama dalam satu koloni atau karena hari cerah dan berlomba untuk mengawini ratu baru. Didalam sarang ia bertugas untuk menjaga sarang, membersihkan sarang dari kotoran dan beberapa tugas ringan lainnya.

2. Fungsi Lebah Jantan
Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini calon lebah ratu. Dari sekian banyak lebah jantan, hanya satu lebah yang bisa mengawini lebah ratu dan itu sudah cukup untuk membuahi sekitar 20 juta telur (Rismunandar, 1980). Setelah kawin, lebah jantan mati karena kehabisan tenaga.

3. Jumlahnya Dibatasi
Setelah perkawinan terjadi, lebah jantan yang tidak terpilih untuk mengawini lebah ratu diabaikan oleh sesama penghuni sarang. Mereka dianggap tidak berguna lagi. Disaat musim paceklik, lebah pekerja akan mengusirnya keluar sarang. Lebah jantan yang tidak bisa lagi mencari pakan itu akan segera terlantar dan mati kelaparan. Yang mencoba masuk kembali akan diserang hingga tewas.
Dalam satu kelompok lebah besar, rata rata terdapat 200 – 300 ekor lebah jantan, lebah jantan itu tidak dipedulikan oleh lebah ratu yang sudah kawin dan bertelue (Sarwono, 2001)

Read More......

24 Agustus 2007

Jelang PILGUB SULSEL

Kandidat Ditelanjangi, Dubur Juga Diperiksa
(21 Aug 2007, 506 x , Komentar)

Dikutip dari http://fajar.co.id
MAKASSAR – Calon gubernur dan calon wakil gubernur dari Koalisi Keumatan dan Kenangsaan (KKK) Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar-Mubyl Handaling, kemarin menjalani tes kesehatan di Cardiac Centre RS Wahidin Sudirohusodo. Namun, pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel yang dipercayakan oleh KPU Sulsel untuk menangani tes kesehatan, belum mau membocorkan kesimpulan atas pemeriksaan Aziz dan Mubyl. “Masih perlu dirapatkan dengan tim dokter lain lain, tentunya sebelum hasilnya diserahkan ke KPU,” kata juru bicara tim dokter dr H Nurdin Mappewali kepada wartawan di RSWS kemarin.
Aziz dan Mubyl yang dikonfirmasi kemarin, hanya bisa menjelaskan tentang proses pemeriksaan yang dilakukan IDI. Aziz menyebut, dirinya sempat ditelanjangi untuk diperiksa secara keseluruhan. Bukan cuma itu, dokter juga memeriksa dubur pasangan cagub/cawagub ini. “Rasanya risih juga sih. Tapi, yah mau diapa lagi. Namanya general check up, memang harus begitu,” kata Aziz yang diamini Mubyl.

Sekadar diketahui, di hari pertama kemarin, IDI memang baru menjadwalkan pemeriksaan terhadap cagub/cawagub KKK ini. Rencananya, Selasa hari ini giliran cagub/cawagub Partai Golkar HM Amin Syam-Mansyur Ramly. Sedang besok, dijadwalkan untuk pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang, serta pasangan Andi Ilhamsyah Mattalatta dengan Bunyamin Bura.

Sesuai jadwal yang diterima Aziz-Mubyl, tes kesehatan sebenarnya dimulai pukul 06.30 Wita. Namun, cagub Abdul Aziz Qahhar baru tiba di Cardiac Centre RS Wahidin Sudirohusodo sekitar pukul 06.45 Wita, sesuai catatan staf KPU Sulsel. Sedangkan cawagub Mubyl Handaling baru tiba pukul 07.10 Wita.

Aziz yang lebih dulu tiba harus menunggu Mubyl selama 25 menit. Tim dokter yang akan melakukan pemeriksaan tidak akan memulai pemeriksaan sebelum pasangan kandidat hadir. Alasannya, untuk mempercepat proses pemeriksaan.

Penanggung jawab Tim Dokter sekaligus Ketua IDI Wilayah Sulsel Dr Muhammad Akbar, mengatakan setiap pasangan kandidat harus datang bersamaan karena setiap kandidat diperiksa bergiliran. Jika tidak, pemeriksaan kesehatan bakal memakan waktu lama.

Keterlambatan Mubyl dipicu miskomunikasi. Ketua KAHMI Sulsel itu sempat mengira Aziz Qahhar akan diperiksa lebih dahulu sebelum dirinya. Makanya, sebelum menuju RS Wahidin, Mubyl yang datang dengan Toyota Corolla Altis warna hitam dengan ditemani sopir pribadinya Irwan sempat singgah di kantor BPR Syariah, miliknya.

Sedangkan Aziz Qahhar datang bersama sopirnya Amar dan sekretaris pribadinya Irfan Yahya dengan mobil Kijang Innova warna silver. Sebelum masuk ruang pemeriksaan dan setelah pemeriksaan, Aziz sempat berfoto bersama tim dokter di depan gedung Cardiac Centre. Sedangkan Mubyl tak sempat berfoto karena sudah terburu waktu.

Pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan kandidat KKK tersebut dimulai sekira pukul 07.15 Wita. Ada 22 orang dokter yang terdaftar sebagai tim pemeriksa yang dipimpin Ketua Tim Pengarah Prof Dr HAM Akil dan Ketua Tim Pemeriksa Prof Dr Syarifuddin Rauf.

Mubyl yang datang telat, meninggalkan RS Wahidin lebih cepat, yakni pukul 15.30 Wita. Ia langsung menuju bandara, selanjutnya bertolak menuju Jakarta untuk mengurus daftar kekayaan di KPK hari ini. Aziz baru meninggalkan RS Wahidin pukul 16.15 Wita.

Selama pemeriksaan berlangsung dalam waktu sekira delapan jam, Aziz Qahhar dan Mubyl tak pernah sekali pun meninggalkan ruang tes kesehatan. Mereka makan siang dan salat di dalam gedung Cardiac Centre. Sejumlah wartawan yang menunggu Aziz-Mubyl keluar untuk salat duhur terkecoh.

Batasi Massa Kandidat

Dalam kesempatan itu, Akbar juga mewanti-wanti kandidat cagub/cawagub berikutnya untuk menjaga ketertiban selama tes kesehatan. Akbar memuji Aziz-Mubyl yang hanya datang dengan sopir dan staf pribadinya. Tidak ada konsentrasi massa sama sekali.

“Kami berharap besok (hari ini) kondisinya seperti hari ini. Kami berharap agar para kandidat tidak perlu membawa massa karena dikhawatirkan menganggu jalannya pemeriksaan. Sebaiknya cukup kandidat dan sopirnya saja,” pinta Akbar.

Pengawasan di lokasi Cardiac Centre kemarin memang terbilang ketat. Selain kandidat, staf pribadi, dan sopirnya dilarang mendekat ke lokasi tes kesehatan. Bahkan untuk sekadar melintas di depan Cardiac Centre saja dilarang. Sedangkan yang berhak masuk ke ruang tes kesehatan hanya pasangan kandidat.

Puluhan polisi berpakaian sipil tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi tes kesehatan. Mereka dibantu sekuriti RS Wahidin. Tak hanya orang yang diperketat. Kendaraan juga diperlakukan sama. Hanya kendaraan kandidat yang bisa mendekat ke lokasi tes kesehatan.

Read More......

23 Agustus 2007

BUDIDAYA TERNAK LEBAH

1. SEJARAH SINGKAT
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.

2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia.

3. JENIS
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon
klanceng.

4. MANFAAT
Produk yang dihasilkan madu adalah:
1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

5. PERSYARATAN LOKASI
Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
c. Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan
framenya.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain.
2. Pembibitan
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
a. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
b. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
3. Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.
4. Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
5. Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
d. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
e. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
f. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

3. Pemeliharaan
1. Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
2. Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
3. Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya untuk mengganti pakan saat pengembalaan

Read More......

BIODIESEL (BBM Alternatif Pengganti Solar)

Tanaman Jarak Pagar
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn) berasal dari daerah tropis Amerika Tengah, telah lama dikenal masyarakat Indonesia seajak jaman penjajahan Jepang. Tanaman Jarak banyak dijumpai sebagai pagar pekarangan, juga digunakan sebagai obat serta penghasil minyak lampu .Biji tanaman jarak mengandung persentase minyak yang besar, sehingga mulai dilirik orang.untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif dimasa yang akan datang. Dengan memperhatikan potensial tanaman Jarak yang mudah tumbuh pada lahan kritis serta dapat dikembangkan sebagai bahan penghasil BBM alternatif (Biodiesel), tentunya tanaman ini akan memberikan harapan baru pada pengembangan agribisnis. Disamping untuk menunjang usaha konservasi lahan, tanaman Jarak akan memberikan solusi pada pengadaan Biodiesel sekaligus akan memembuka :kesempatan bagi penambahan lowongan pekerjaan dan pendapatan petani.





Ciri-ciri Jarak Pagar
• Family Euphorbiceae
• Tanaman perdu, tinggi 1 – 7 m, bercabang tidak teratur
• Batang kayu slindris, bila terluka mengeluarkan getah
• Daun lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5 – 15 cm
• Bunga berwarna kuning kehujauan, berupa bunga menjemuk berbentuk malai, berumah satu
• Umur tanaman dapat mencapai 20 tahun lebih




• Buah Jarak Pagar Buah berbentuk bulat, diameter 2 – 4 cm
• Berwarna hijau ketika masih muda dan kuning setelah masak
• Terbagi menjadi 3 bagian, masing-masing ruang berisi 1 biji Biji Jarak Pagar
• Biji berbenetuk bulat lonjong
• Warna kulit biji : coklat kehitaman
• Warna biji : putih kecoklatan
• Ukuran panjang 2 cm, lebar 1 cm
Energi Alternatif
• Jarak Pagar yang mudah tumbuh dan dapat dikembangkan sebagai bahan penghasil BBM alternatif (Biodiesel)
• Kandungan minyak pada biji jarak cukup tinggi yaitu sekitar 30 s/d 50%
• Biji Jarak Pagar sangat prospektif untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak atau Biodiesel, karena minyak Jarak Pagar tidak termasuk kategori minyak untuk makanan (edible oil), sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional
Biodiesel
• Pemanfaatan minyak jarak sebagai bahan bakar alternatif, dilakukan dengan terlebih dahulu menerapkan proses transesterifikasi terhadap minyak jarak
• Proses transesterifikasi minyak jarak dilakukan dengan menggunakan alkohol, proses ini akan mengubah trigliserida menjadi metil ester (Biodiesel dan Gliserol)
• Tujuannya untuk menurunkan viskositas minyak jarak dan meningkatkan daya pembakarannya sehingga dapat digunakan sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor.







ALUR PROSES PENGOLAHAN BIJI JARAK MENJADI BIODIESEL

• Kapasitas produksi mesin : 300 ltr/hari
• 3 (tiga) Kg biji Jarak kering menghasilkan 1 kg Biodiesel
Keunggulan Biodiesel
1. Angka Cetane tinggi (>50), yakni angka yang menunjukan ukuran baik tidaknya kualitas Solar berdasarkan sifaf kecepatan bakar dalm ruang bakar mesin. Semakin tinggi bilangan Cetane, semakin cepat pembakaran semakin baik efisiensi termodinamisnya.
2. Titik kilat tinggi, yakni temperatur terendah yang dapat menyebabkan uap Biodiesel menyala, sehingga Biodiesel lebih aman dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun pada saat didistribusikan dari pada solar
3. Tidak mengandung sulfur dan benzene yang mempunyai sifat karsinogen, serta dapat diuraikan secara alami
4. Menambah pelumasan mesin yang lebih baik daripada solar sehingga akan memperpanjang umur pemakaian mesin
5. Dapat dengan mudah dicampur dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan tidak memerlukan modifikasi mesin apapun
6. Mengurangi asap hitam dari gas asap buang mesin diesel secara signifikan walaupun penambahan hanya 5% - 10% volume biodiesel kedalam solar
Perlu diketahui bahwa Mesin Pengolah Biodiesel tidak hanya mengolah bahan baku dari Tanaman Jarak Pagar namun beberapa bahan baku yang lain dapat di olah untuk menghasilkan Biodiesel seperti dari :
• CPO (minyak sawit)
• Kopra
• Jelantah (minyak sisa penggorengan)

Read More......